Peran Ibu Membawa Anak ke Surga

Jangan beri yang sisa untuk islam

Oleh:
KH Bachtiar Nasir

RASULULLAH Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya siapakah orang yang harus kita utamakan di dunia ini? Jawab Rasulullah adalah ibumu, ibumu, ibumu, dan baru kemudian ayahmu. Sebegitu besar peran seorang ibu sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam haditsnya yang lain juga menyatakan bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu.

Apakah benar surga berada di bawah telapak kaki seorang ibu? Tentu maknanya disini bukan secara harfiah. Sejatinya, makna dalam hadits ini adalah telapak kaki yang meninggalkan jejak; yang dapat diikuti oleh anak untuk membimbingnya ke surga. Bila telapak kakinya dapat meninggalkan jejak yang dapat menuntun ke surga, tentu pemiliknya adalah seseorang yang memiliki kualifikasi surga. Seperti inilah kualitas para ibu yang diharapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Seorang ibu adalah sosok yang benar-benar dapat membukakan pintu surga untuk anak dan cucunya. Dengan fitrah yang dimilikinya, seorang ibu akan membukakan pintu kebahagiaan di dunia dan akhirat untuk anak-anaknya. Fitrah yang seperti apakah yang dimaksudkan disini? Yaitu, kemampuan seorang ibu untuk bisa melakukan apa saja bahkan berani melakukan hal yang tak terduga sekalipun untuk kebahagiaan anaknya. Inilah fitrah sejati seorang ibu, bila tanpa terkontaminasi budaya hedonis dan materialisme.

Dalam surat Ath-Thur ayat 21, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.”

Orang-orang beriman di sini berlaku untuk lelaki dan perempuan. Seorang ibu yang salehah, yang meninggalkan jejak kesalehan dan diikuti oleh anak dan cucunya, kelak akan dipertemukan kembali dengan buah hatinya di surga. Sebagai buah dari kerja keras dan doa-doanya yang melindungi anak dan keturunannya dari tipu daya setan; dan buah dari peluh payahnya membimbing anak dan keturunannya untuk hanya beriman kepada Allah Azza wa Jalla.

Jejak Kesalehan
Bila telapak kaki itu adalah milik seorang ibu dan perempuan shaleha, maka tugas selanjutnya bagi kaum ibu adalah bagaimana agar mampu meninggalkan jejak kesalehan tersebut dan mau diikuti anak.

Yang pertama, jadilah salehah, berusahalah terus menjadi salehah, dan temuilah akhir hidup tetap sebagai seorang salehah. Teladan kesalehan inilah yang kelak diikuti anak karena sejatinya manusia lebih mengerti contoh nyata dibandingkan rangkaian kata.

Yang kedua, jadikanlah anak nyaman sebagai orang saleh, seperti apa pun rintangan kelak akan menghadang. Suasana rumah yang nyaman sebagai hasil dari cinta yang kuat kepada aturan Allah Swt adalah kuncinya. Jangan sampai anak dan keluarga merasa terbebani dan justru merasa bahwa menjadi orang Islam adalah hal yang berat.

Berilah anak tugas ibadah sesuai dengan umur dan kemampuannya. Yakinkanlah anak bahwa ibadah adalah cara agar Allah lebih mencintai kita. Jelaskan kepada anak bahwa banyak sekali cinta yang telah diberikan Allah Swt selama ini. Salah satunya adalah nikmat memiliki orang tua dan keluarga. Ceritakanlah hal-hal berhikmah kepadanya. Bila anak telah beranjak remaja atau dewasa, ajaklah anak melihat dan memikirkan kebesaran Allah lewat Al-Quran dan alam semesta.

Semua ini, tidak lain adalah upaya untuk meninggalkan jejak yang membekas dalam jiwa anak. Sehingga, anak dan keturunan kita dapat mengikuti dengan mudah dan penuh kecintaan. Supaya kelak dapat kembali berkumpul di surga.*

 

Facebook
WhatsApp
Threads
X
Telegram
Print
Picture of KH Bachtiar Nasir

KH Bachtiar Nasir

Ulama, Pemikir, dan Penggerak Dakwah Islam

Artikel Terbaru