0
JAKARTA–Dalam khutbah Jumat yang disampaikan di Masjid Baitul Maqdis 1 (AQL Islamic Center), Jumat (3/1/2025), KH. Bachtiar Nasir Lc menekankan pentingnya memanfaatkan momentum bulan Rajab sebagai langkah awal menuju kesuksesan spiritual di bulan Ramadhan.
Khutbah yang disampaikan Pimpinan AQL Islamic Center ini menggarisbawahi pentingnya persiapan yang matang dalam aspek spiritual, intelektual, dan aktivitas untuk menghadapi bulan-bulan mulia dalam kalender Islam.
KH. Bachtiar Nasir menjelaskan, kata “Rajab” berasal dari akar kata tarjib, yang berarti penghormatan. Bahkan sebelum Islam datang, bulan Rajab telah dihormati oleh masyarakat Arab. Namun, Islam meningkatkan penghormatan ini dengan menjadikannya salah satu dari empat bulan haram yang disebut dalam Al-Qur’an, sebagaimana tercantum dalam Surah At-Taubah ayat 36.
Beliau mengutip hadis Nabi SAW, “Setahun terdiri atas 12 bulan, di antaranya empat bulan haram: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban” (HR. Bukhari dan Muslim). Keutamaan ini menuntut umat Islam untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan besar yang ditawarkan bulan Rajab.
Melalui kutipan dari kitab _Latha’if al-Ma’arif_ karya Ibnu Rajab al-Hanbali, KH. Bachtiar Nasir mengajak umat Islam untuk menjadikan bulan Rajab sebagai waktu menanam amal saleh, bulan Sya’ban sebagai waktu menyirami amal, dan bulan Ramadhan sebagai masa panen. “Orang-orang cerdas tentu memanfaatkan momentum Ramadhan ini dengan momentum yang sangat besar terutama jika ingin menjadi orang yang sukses di bulan Ramadhan nanti.” ujar beliau.
Sebagai bulan haram, Rajab memiliki konsekuensi besar terhadap setiap amal yang dilakukan. KH. Bachtiar Nasir juga menekankan bahwa berbuat dosa di bulan ini memiliki dampak yang lebih berat dibandingkan bulan lainnya. Beliau mengingatkan agar umat Islam berhati-hati terhadap dosa-dosa besar seperti kesaksian palsu, judi online, perzinaan, dan kedurhakaan kepada orang tua.
KH. Bachtiar Nasir juga mendorong jamaah untuk menjadikan bulan Rajab sebagai momentum memperbaiki hubungan antar sesama, baik dalam keluarga maupun masyarakat. “Momentum Rajab janganlah timbulkan permusuhan sesama saudara sebaliknya memaafkanlah terutama bagi suami terhadap istrinya yang hubungannya sedang tidak baik-baik saja suami dengan istrinya yang hubungannya sedang tidak baik-baik saja. Ayah dengan anaknya yang hubungan sedang tidak baik-baik saja Kakak dengan adik adik dengan kakak tetangga dengan tetangganya ini momen bagi kita untuk memperbaiki diri dan janganlah menjadi pribadi yang suka menyimpan dendam,” tegas beliau.
Menariknya, khutbah ini juga dikaitkan dengan awal tahun baru 2025 yang bertepatan dengan bulan Rajab. KH. Bachtiar Nasir mengajak umat untuk menjadikan awal tahun ini sebagai pijakan membuat resolusi besar dalam hidup. “Kita dikasih momen hebat karena awal tahun barunya dikasih bulan Rajab. Kita enggak dibiarkan kosong, setelah itu Sya’ban langsung dikasih yang paling istimewa Ramadhan. 3 bulan pertama tahun 2025 kita sudah melakukan hal-hal besar Insyaallah 2025. Ini akan menjadi tahun bersejarah bagi seluruh yang hadir pada kutbah Jum’at dan mendengarkan ini kalau ingin mengambil manfaatnya semoga kita termasuk orang yang beruntung dan tidak termasuk orang-orang yang senantiasa meremehkan apa apa yang sudah Allah tetapkan buat kita ,” ujarnya penuh semangat.
Di samping itu, beliau juga menyinggung isu geopolitik. Paparnya, perang di Palestina dan Ukraina kemungkinan akan semakin berkepanjangan, yang dapat mengerucut menuju perang dunia. Hal ini didahului oleh kontraksi ekonomi global yang kita alami saat ini. Persaingan dan pembentukan blok-blok kekuatan bertujuan untuk menjadi yang terkuat, serta keinginan untuk tidak menjadi negara yang hilang atau kekuatan yang runtuh, menyebabkan kontraksi besar di dunia.
Oleh karena itu, kata beliau, bersyukurlah kita sebagai orang-orang Mukmin. “Semoga para pemimpin bangsa ini dan para ulama mengingatkan pemimpin kita secara struktural untuk membawa bangsa dan negara ini ke arah yang telah dijelaskan oleh Allah, Sang Pencipta Semesta.” Tandasnya.
KH. Bachtiar Nasir menutup khutbahnya dengan mengingatkan jamaah bahwa kesuksesan di Ramadhan tergantung pada persiapan sejak Rajab. Dengan menanam amal saleh di bulan ini, menyiraminya dengan kesungguhan di Sya’ban, umat Islam dapat memetik hasil besar di Ramadhan.
“Dengan proses menanam, menyimari dan panen ini mengajarkan kita tentunya untuk senantiasa mempersiapkan diri dengan baik dari awal. Mudah-mudahan semua jamaah yang hadir pada hari ini dan orang-orang dicintai dimampukan oleh Allah diberikan Taufik oleh Allah menjadi orang yang panen besar, nanti kalau sawah panen sekali masih rugi panenen dua kali mulai untung panen tiga kali itu hebat tapi bukan cuma waktu panennya kualitas buahnya dan bukan cuma kualitas buahnya banyaknya bukan cuma banyaknya tapi harganya lagi tinggi. Mudah-mudahan semua yang hadir di sini adalah orang-orang baik yang dimulian oleh Allah keluar dari sini sudah siap dengan amal-amal saleh di bulan Rajab,” pungkasnya.
Melalui khutbah ini diharapkan bisa menjadi pengingat bagi umat Islam untuk memanfaatkan bulan Rajab sebagai awal dari transformasi menuju kebaikan, demi meraih keberkahan di bulan-bulan yang mulia.* (MBS)