Oleh KH Bachtiar Nasir
Tak terasa dua hari lagi kita memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan 1446 H. Tentu tidak akan kita sia-siakan waktu yang sangat berharga ini. Salah satunya adalah momen-momen ketika berbuka puasa.
Saatnya berbuka adalah yang dinanti-nanti, setelah sekian belas jam kita berpuasa. Bukan cuma karena kita bisa melepas dahaga dan lapar, namun saat berbuka adalah saat dikabulkannya doa-doa.
Ketika berbuka puasa kita berdoa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah
“Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah.”
Pada doa ini ada semacam deklarasi indah yang kita sampaikan kepada Allah, atas rahmat-Nya bagi muslimin dan muslimah yang berpuasa. Doa di atas menyadarkan kita, setelah berpuasa soal basah dan keringnya kerongkongan yang selama ini mungkin kita abaikan. Bayangkan ada orang yang sakit dan diinfus. Tubuhnya tidak kekurangan cairan, namun tenggorokannya kering dan haus, sementara dia sedang tidak boleh minum.
Betapa nikmatnya saat berbuka. Urat-urat di kerongkongan kita telah basah, sebab rasa dahaga letaknya di kerongkongan. Ketika dehidrasi bisa dipenuhi dengan infus, tetapi basahnya kerongkongan adalah nikmat tersendiri yang luar biasa. Karenanya doa berbuka puasa ini jadi semacam deklarasi syukur kita kepada Allah,
Selain itu, orang yang berpuasa senantiasa berprasangka baik kepada Allah, yang yakin bahwa perbuatan baiknya saat berpuasa disukai Allah dan mendatangkan pahala.
Ada doa berbuka puasa lainnya yang kita kenal juga:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiin.
“Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.”
Doa tersebut juga semacam deklarasi kita kepada Allah. Kita bisa berpuasa dan berbuka karena Allah, dan karena Dia-lah kita dimampukan melaksanakannya. Semua itu karena rahmat hanya dari-Nya,
Di atas semua itu, Allah menjamin bahwa doa orang yang berbuka puasa tidak tertolak, seperti disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَتُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban)
Semoga doa-doa kita diijabah Allah Subhana Wa Ta’ala.
(*)