Aspek Linguistik
Kata عَمَّ (’amma) berasal dari gabungan huruf jar عَن (’an) dan kata tanya مَا (ma), yang dalam ilmu nahwu mengalami perubahan sehingga dibaca ’amma. Sementara kata يَتَسَاءَلُونَ (yatasa’alun) berasal dari wazan tafa’ul yang menunjukkan makna musyarakah (saling melakukan). Dengan demikian, frasa yatasa’alun menekankan adanya interaksi dua pihak atau lebih dalam aktivitas bertanya. Pertanyaan dalam konteks ini bukan sekadar untuk mencari informasi, tetapi menunjukkan perdebatan, perselisihan, bahkan ejekan.
Dalam analisis linguistik modern, pertanyaan dapat bersifat semantik (untuk mencari informasi), retoris (untuk menyindir atau mengajak berpikir), atau pragmatis (bertujuan sosial). Pertanyaan dalam ayat ini lebih tepat dikategorikan sebagai pertanyaan retoris sekaligus bentuk penghinaan, karena digunakan oleh orang-orang Quraisy untuk meremehkan kebenaran wahyu.