Oleh:
KH Bachtiar Nasir
ISLAM melalui Alquran dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan kepada kita bahwa setelah manusia menghadapi kematian dan masuk ke kuburannya dia akan berada dalam kehidupan lainnya. Dia berada di alam barzakh yang merupakan alam ghaib tempat orang yang telah wafat menunggu sampai hari kiamat nanti. Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman:
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ ﴿٩٩﴾ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (Surat Al-Mukminun [23]: 99-100).
Mujahid menjelaskan bahwa alam barzakh itu adalah alam yang memisah antara dunia dan akhirat atau penghalang antara kematian dan kembali ke dunia. Atau alam antara sesudah mati hingga hari kebangkitan (tafsir Ibnu katsir dan al-Thabari).
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (Surat Ghafir [40]: 46).
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kaum muslimin untuk selalu berdoa supaya dijauhkan dari azab kubur.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، كَانَ يُعَلِّمُهُمْ هَذَا الدُّعَاءَ ، كَمَا يُعَلِّمُهُمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ ، يَقُولُ : قُولُوا : اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan do’a ini (secara teliti dan fokus) persis sebagaimana Beliau mengajarkan satu surat dari surat-surat al-Qur-an (do’a tersebut adalah): “Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari azab neraka Jahannam, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al-Masiih ad-Dajjaal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ تُبْتَلَى فِي قُبُورِهَا. فَلَوْلَا أَنْ لَا تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِي أَسْمَعُ مِنْهُ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ فَقَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ قَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ قَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
“Sesungguhnya umat ini akan diuji dikuburnya. Andai kalian tidak saling menguburkan, niscaya aku akan berdoa kepada Allah agar memperdengarkan azab kubur pada kalian seperti yang aku dengar.” Setelah itu beliau menghadapkan wajah ke arah kami lalu bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari azab neraka.” mereka berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari azab neraka.” beliau bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari azab kubur.” mereka berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari azab kubur.” Beliau bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang tersembunyi.” Mereka berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang tersembunyi.” Beliau bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari fitnahnya Dajjal.” mereka berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari fitnahnya Dajjal.” (Riwayat Muslim).
عَنِ ابْنِ عَبّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: مَرّ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى قَبْرَيْنِ يُعَذَّبَانِ. فَقَالَ: أَمَا إِنّهُمَا لَيُعَذّبَانِ، وَمَا يُعَذّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنّمِيمَةِ، ثُمّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقّهَا نِصْفَيْنِ، ثُمّ غَرَزَ فِي كُلّ قَبْرٍ وَاحِدَةٍ. فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللّهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا؟ فَقَالَ: لَعَلّهُ يُخَفّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa. Dan mereka berdua disiksa bukan karena sesuatu yang besar. Adapun salah seorang di antara mereka disiksa karena tidak menjaga dirinya dari (percikan) kencingnya, sedangkan yang lainnya disiksa karena suka mengadu-domba.” Kemudian beliau meminta pelepah kurma basah, lalu membelahnya menjadi dua. Kemudian beliau menanamnya di setiap kuburan itu. Dan para sahabat bertanya, “Kenapa anda berbuat demikian ya Rasulullah? Beliau menjawab, “Semoga siksa keduanya diringankan selama kedua pelepah ini belum kering.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan ayat dan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa setelah mati maka manusia akan memasuki alam yang memisahkannya dengan alam dunia. Sehingga ia tidak bisa kembali lagi ke atas dunia, tapi belum masuk ke alam akhirat karena kiamat belum datang.
Di alam inilah orang-orang yang telah meninggal menunggu sampai datangnya hari kiamat nanti. Alam ini dinamakan dengan alam barzakh atau bisa juga disebut alam kubur. Alam ini seperti alam akhirat adalah alam ghaib yang tidak kita ketahui apa dan bagaimana kehidupan di alam barzakh ini kecuali yang diberitakan oleh Allah Subhanallahu ta’ala dan Rasul-Nya melalui Alquran dan Sunnah Rasulullah.
Dan berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam di alam barzakh ini manusia akan diberikan nikmat jika dia adalah orang beriman dan beramal sholeh. Sebaliknya jika dia adalah orang kafir atau banyak berbuat dosa maka dia akan mendapatkan azab kubur yang kita disuruh oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam agar selalu berdo’a agar dihindarkan darinya.
Wallahu a’lam bish shawab.*