JAKARTA–Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) KH Bachtiar Nasir mengapresiasi pidato Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta dalam KTT Luar Biasa OKI dan Liga Arab baru-baru ini.
Menurut UBN, sapaan karib KH Bachtiar Nasir, pidato Anis Matta telah menguncang dunia. Terutama di dunia Islam dan negara-negara Arab.
“Saya mengucapkan selamat kepada Pak Anis Matta, dimana gebrakan awalnya cukup mengguncang dunia banyak mendapatkan apresiasi,” kata UBN dalam Gelora Talks dengan tema KTT OKI: Menanti Peran dan Kontribusi Indonesia untuk Dunia Islam, Rabu (13/11/2024).
Menurut UBN, pidato Wamenlu Anis Matta menjadi langkah awal yang baik untuk memposisikan Indonesia di mata dunia.
Dalam pidatonya, Anis matta telah berbicara tajam soal isu Palestina. “Sebagai mayoritas muslim yang punya posisi hari ini di PBB saya kira ini harus dioptimalkan peran-perannya. Saya kira ini permulaan yang baik dari Pak Wamenlu kita pada hari ini,” kata UBN.
UBN menilai, sejatinya kekuatan Indonesia ada pada kekuatan civil society. Indonesia bisa menjadi penggerak civil society level dunia Islam.
“Indonesia bisa menjadi kolaborator untuk membangun jaringan dunia Islam di level civil society. Tinggal sejauh mana negara memberikan ruang di sini. Mendukung gerakan civil society,” jelas UBN.
Gerakan civil society, lanjut UBN, terbebas dari upaya penyanderaan berbagai kepentingan. Tidak seperti pemimpin negara yang tidak leluasa bergerak.
“Kalau pemimpin negara itu ada sandera-sanderaan. Kita bisa mengandalkan kekuatan civil society. Civil society ini paling merdeka. Tidak ada sandera-sanderaan,” kata UBN.
Hanya saja, kekuatan civil society belum dilihat oleh pemimpin politik sebagai potensi yang bisa dimanfaatkan untuk membantu kemerdekaan Palestina.
Diketahui, berbagai resolusi tentang perdamaian Israel- Palestina tidak pernah terealisasi. “Bahkan resolusi PBB tidak dianggap. Gerakan civil society antar dunia Islam ini yang mesti dibangun sebetulnya. Dan negara-negara, pemimpin politik harus memberikan ruang,” ujar UBN.*