Oleh : KH Bachtiar Nasir
Kitab Ayyuhal Walad dari Imam Al-Ghazali mencerminkan bagaimana kasih sayang seorang guru kepada murid-muridnya. Imam Al-Ghazali senantiasa menyebut murid-muridnya dengan sebutan, “Wahai Ananda” sebagai tanda kasihnya. Tidak asal menyebut nama saja.
Al-Ghazali mengawali nasihatnya dengan kalimat yang sangat indah. Ia memanggil muridnya dengan panggilan penuh simpati juga mendoakannya. Kata Al-Ghazali, “Wahai ananda tercinta. Semoga Allah memanjangkan usiamu agar bisa mematuhi-Nya. Semoga pula Allah memudahkanmu dalam menempuh jalan orang-orang yang dicintai-Nya.”
Sebutan Ananda membuat murid yang diberi nasihat merasa tenang dan percaya kepada yang memberi nasihat. Ini pun membuka sekat emosi antara guru dan murid. Guru memandang murid seperti anaknya sendiri yang harus disayangi.
Sebutan dan cara menasihati guru (Imam Al-Ghazali) ini bisa dilakukan juga oleh para orang tua kepada anak-anaknya atau cucunya sebagai tanda sayang.
Sebagian Nasihat Imam Al-Ghazali dari Kitab Ayyuhal Walad:
- Wahai Ananda, ‘Salah satu tanda bahwa Allah Ta’ala berpaling dari seorang hamba adalah menjadikan hamba itu sibuk dengan perkara yang tidak memberinya manfaat.
- Ananda, ilmu adalah amal bukan sekadar wasilah.
- Ananda, keyahuilah ilmu itu untuk diamalkan. Wajib kamu beramal saleh.
Imam Al-Ghazali dalam nasihatnya, “Wahai ananda! Janganlah jadi orang yang bangkrut amalnya! Jangan pula jadi orang yang hampa hatinya! Yakinlah bahwa ilmu tanpa amal itu tidak akan mendatangkan manfaat.
Demikian pentingnya masalah ilmu dan amal, sampai-sampai Imam al-Ghazali menegaskan: “al-ilmu bi-laa ‘amalin ju nuunun, wal-‘amalu bi-laa ‘ilmin lam yakun.” (Ilmu tanpa amal adalah gila, dan amal tanpa ilmu tidak ada nilainya).
- Ananda, celakalah ilmu jika untuk urusan dunia.
- Ananda, setiap manusia akan dibalas sesuai amalnya.
- Wahai Ananda, taat dan beribadahlah dalam rangka menjalankan syariah.
- Ananda, apa gunanya ilmu yang kau cari jika tidak diamalkan?
Al-Ghazali kemudian mengingatkan bahwa ilmu yang tidak diamalkan hanya akan menjadi bencana bagi pemiliknya. Al-Ghazaly menukil sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya orang yang paling keras siksanya pada hari kiamat adalah orang berilmu namun Allah tidak menja dikan ilmunya bermanfaat bagi dirinya.” (HR Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi).
- Ananda, berhati-hatilah jangan sampai kamu keluar dunia tanpa bekal.
- Wahai ananda, ketahuilah terlalu banyak tidur di malam hari tanda orang bangkrut.
- Ananda, bangun dan sholatlah di sepertiga akhir malam, itu adalah tanda orang baik. Jangan sampai ayam lebih cerdas dari kamu.
- Ananda, ketahuilah, jika beramal dan berilmu tanpa mencontoh Rasulullah adalah kesesatan.
Demkian bagaimana Imam Al-Ghazali mencerminkan bagaimana kasih sayang seorang guru kepada murid-muridnya. (*)