Israel dan Siklus Delapan Dasawarsa

Jangan beri yang sisa untuk islam

Oleh:

KH Bachtiar Nasir

 

SYAHDAN, saat ini umat Islam siap atau tidak siap telah ditarik ke ring pertempuran oleh Barat. Barat menganggap, Islam adalah satu-satunya penghalang bagi mereka menguasai dunia. Menjadi terkuat di dunia.

Peristiwa 11 September 2001 menjadi skenario besar mereka. Isu terorisme begitu gencar di dunia, termasuk di Indonesia. Sampai akhinya pada 2022, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi tentang perang melawan Islamofobia. Ya di situlah Imran Khan dari Pakistan yang menurut saya begitu berjasa. Imran bilang ini kesempatan hebat yang mesti dimanfaatkan oleh umat Islam sedunia. Di situlah terbongkar kedok kebohongan dibuat oleh Amerika.

Rentetan peristiwa terus berkembang hingga hari ini. Apa yang terjadi di Gaza adalah puncaknya. Karena di situlah titik dunia. Israel tak lama lagi bakal kalah.

 

Siklus 80 Tahun

Cara pandang geopolitik yang saya sampaikan ini berdasar kata Alquran. Kemudian para rabi Yahudi juga meyakini prediksi Israel yang tak lama lagi bakal kalah dan hancur. Rabi Yahudi mengatakan tidak ada sejarahnya kerajaan Daud dan Sulaiman itu melebihi 80 tahun (delapan dasawarsa). Jadi kalau Israel raya berdiri tahun 1948, kapan berakhirnya 80 tahun? Tahun 2028.

Kemudian dalam Alquan disebutkan, Qāla fa innahā muḥarramatun ‘alaihim arba’īna sanah, yatīhụna fil-arḍ, fa lā ta`sa ‘alal-qaumil-fāsiqīn. Pada ayat 26 surat Al Maidah ini, mereka hidup mendiaspora selama 40 tahun.

Jadi siklus kehidupan bangsa Israel yang merupakan musuh besar kebenaran di muka bumi, itu siklusnya 80 tahun. Nah kalau sekarang sudah 8 tahun misalnya atau 77 tahun, inilah puncaknya. Kalau kita baca Al Isra ayat 4 sampai 8, bagaimana tahapan kehancuran Bani Israel dua kali dan ini yang terakhir. Kelihatannya indikatornya sangat tepat. Sehingga para rabi Yahudi mengatakan saat ini dari keturunan Abraham yang dikabulkan doanya dan mendapat keberkahan doanya Abraham adalah dari jalur Ismail. Sebab dari jalur Ishak sudah sudah menyalahi Taurat.

Para politisi di Israel juga sebetulnya sudah sepakat akan prediksi kehancuran Israel seperti yang dikatakan rabi Yahudi. Pertikaian internal antara mereka juga sangat kuat. Dan bagi Netanyahu tidak ada pilihan kecuali hidup mati. Karena kalau sampai dia taat pada perjanjian damai, ujungnya pasti penjara.

Selain ekonomi Israel hancur, anak-anak muda mereka juga kehilangan nilai kebangsaan. Kalau di Indonesia kan masih KaburAjaDulu, tetapi generasi muda Israel betul-betul sudah kehilangan nilai-nilai kebangsaannya. Bayangkan mereka yang di sekolah dididik dengan doktrin “kita adalah kaum terhormat”, “kita adalah anak Tuhan”, “bangsa lain adalah hewan tunggangan”.

Tetapi terjadi, apa yang mereka dapati hari ini adalah bahwa dunia sepakat, teman-teman mereka mengatakan bahwa “kamu adalah bangsa pembunuh”, “leluhur Anda adalah pembunuh” dan “buktinya adalah Anda melakukan genosida”. Jadi anak-anak muda di Israel itu sebetulnya sudah kehilangan jati dirinya. Bagaimana kalau bangsa yang sudah seperti itu? Hancur tidak kira-kira?

Ke depan adalah era Islam. Tetapi di penghujung itu pasti mereka akan mengamuk dulu. Ibarat pertarungan di menit-menit terakhir di UFC, pasti mereka akan keluarkan semua tenaga.

Jadi ke depan ini tetap ada gejolak tetapi meraka akan menuju keruntuhannya. Sama dengan Amerika Serikat. Mereka ciptakan perang antara India dan Pakistan. Ekonom Amerika mengatakan Amerika itu seperti atlet tua, yang tidak bisa lagi bertanding dengan yang muda-muda. Tetapi untuk menunjukkan eksistensinya maka dia cari lahan-lahan baru di dunia ini.*

 

Facebook
WhatsApp
Threads
X
Telegram
Print
Picture of KH Bachtiar Nasir

KH Bachtiar Nasir

Ulama, Pemikir, dan Penggerak Dakwah Islam

Artikel Terbaru