KH. Bachtiar Nasir: Rahasia Sabar di Balik Musibah

Jangan beri yang sisa untuk islam

JAKARTA–Pada Jumat, 27 September 2024, di Masjid AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, KH. Bachtiar Nasir, Lc., MM., seorang ulama ahli tadabbur dan pimpinan AQL Islamic Center, menyampaikan khutbah Jum’at dengan tema “Rahasia Sabar di Balik Musibah.” Dalam khutbahnya, beliau menyampaikan pesan penuh hikmah tentang pentingnya sabar dalam menghadapi ujian hidup.

Setelah mengajak jamaah untuk memanjatkan puji syukur kepada Allah, KH. Bachtiar Nasir mengawali khutbah dengan pesan tentang pentingnya takwa. “Senantiasalah menguatkan takwa kepada-Nya, karena takwalah yang akan menjadi tiket keberhasilan kita di dunia dan akhirat,” ungkap beliau. Takwa, menurut beliau, adalah landasan utama bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan dan menghadapi berbagai ujian.

Mengutip surah Al-Baqarah ayat 155-157, KH. Bachtiar menegaskan bahwa ujian dalam hidup adalah keharusan yang pasti dialami oleh setiap manusia. Ujian tersebut bisa berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, atau hasil bumi. Namun, beliau menjelaskan bahwa Allah menjanjikan berita gembira bagi orang-orang yang sabar menghadapi musibah. Mereka adalah orang-orang yang mengucapkan “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” saat musibah menimpa mereka.

Menurut beliau, setiap ujian selalu datang dengan tujuan tertentu. “Ujian itu adalah kesempatan bagi kita untuk membuktikan kesabaran. Orang yang sabar, mereka mampu menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai,” ujar beliau.

KH. Bachtiar Nasir juga membandingkan kesabaran dengan proses yang menyakitkan namun bermanfaat di akhir. Beliau mengutip pepatah Arab yang mengatakan, “Ash-shobru kash shibri. Murrun fii madzaqatihi lakin ‘awaqibahu ahla minal asali.” (Sabar itu seperti buah shibr; pahit saat dimakan, tetapi hasil akhirnya lebih manis dari madu).

Dalam analogi yang menarik, beliau menyebut bahwa pemain lari maraton yang mampu menahan sakit lebih lama adalah yang akan menjadi pemenang. “Rahasia sukses saya adalah menahan rasa sakit lebih lama daripada yang lain,” ujar beliau mengutip seorang pengusaha sukses dunia. Hal ini menekankan bahwa kesuksesan dalam hidup tidak hanya diukur dari kemampuan mengatasi kenyamanan, tetapi dari seberapa lama seseorang dapat bertahan dalam kesulitan.

Selanjutnya, KH. Bachtiar menjelaskan bahwa kesuksesan tidak hanya dipengaruhi oleh strategi, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh mindset. Menurut beliau, 95% kesuksesan ditentukan oleh pola pikir. Salah satu mindset sabar yang beliau soroti adalah pengakuan penuh bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” bukan sekadar ucapan, tetapi refleksi keimanan bahwa ujian dalam hidup adalah bagian dari ketetapan Allah yang tak bisa dihindari.

KH. Bachtiar Nasir juga mengingatkan jamaah bahwa orang yang mampu bertahan dalam ujian akan mendapatkan keberkahan, rahmat besar, dan petunjuk dari Allah. Beliau mencontohkan bagaimana kesabaran akan memberikan hasil berbeda di setiap fase kehidupan.

Di usia muda, tenaga dan waktu yang banyak bisa dimanfaatkan untuk meraih sukses meskipun uang sedikit. Di usia dewasa, dengan uang yang lebih banyak, tenaga dan waktu bisa dioptimalkan lebih efisien. Di usia tua, meski tenaga dan waktu sedikit, uang yang ada bisa dimanfaatkan untuk membeli waktu dan tenaga orang lain.

“Sabar itu membuat kita menang di segala situasi. Orang sabar ga ada matinya, mereka selalu bersyukur kepada Allah,” tegas beliau.

Pada khutbah kedua, KH. Bachtiar Nasir mengutip perkataan Al-Hasan Al-Bashri yang mengingatkan bahwa jika pahala hanya diberikan dari hal-hal yang kita sukai, maka pahala kita akan sedikit. “Allah menguji hamba-Nya meskipun ia tidak suka, untuk memberikan pahala baginya,” ujarnya. Beliau mengajak jamaah untuk merenungi bahwa hidup tidak hanya mencari kesenangan, tetapi juga kesiapan menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan dengan penuh kesabaran.

Beliau menutup khutbah dengan nasihat dari Ali bin Abi Thalib yang mengingatkan bahwa setiap ujian pasti memiliki akhir. “Usaha seorang hamba yang berlebihan sebelum Allah mengangkat ujian tersebut malah akan menambah berat ujian itu,” ujar beliau, mengutip Ali.

KH. Bachtiar Nasir menegaskan kembali bahwa kesabaran adalah kunci bagi keberhasilan di dunia dan akhirat. Dengan menanamkan mindset sabar, umat Muslim akan mampu menghadapi berbagai ujian hidup dengan tenang dan ikhlas, serta meraih keberkahan dan rahmat dari Allah. (MBS)*

Facebook
WhatsApp
Threads
X
Telegram
Print
Picture of KH Bachtiar Nasir

KH Bachtiar Nasir

Ulama, Pemikir, dan Penggerak Dakwah Islam

Artikel Terbaru