YOGYAKARTA–KH Bachtiar Nasir mengungkap motif utama serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Hal ini disampaikan UBN, sapaan karib KH Bachtiar Nasir saat menjadi pembicara pada kuliah Subuh di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (13/10/2024).
Dikatakan UBN, Hamas memutuskan menyerang Israel karena adanya rencana normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dengan Israel.
“Motif utamanya, karena normalisasi hubungan antara dunia Islam dengan Israel. Menurut Gaza, normalisasi adalah pengkhianatan. Ini awalnya,” ungkap UBN kepada jemaah Masjid Jogokariyan.
Normalisasi ini, jelas UBN, dimotori oleh Amerika Serikat. Negara-negara Arab yang merupakan negara-negara Muslim dinilai UBN mengambil keuntungan dengan menandatangani dan kesepakatan normalisasi.
“Mereka yang tanda tangan ini mengambil keuntungan besar dari balik perlawanan saudara kita di Gaza atas nama perdamaian di Timur Tengah,” ujar Ketua Umum Perkumpulan AQL ini.
Amerika Serikat, lanjut UBN, memainkan politik stick and carrot. Sehingga banyak negara Timur Tengah yang membuka pintu negoisasi untuk normalisasi.
“Tongkat dan wortel. Kata Amerika, secara politik kalau tidak mau dikasih wortel, ya saya ancam cambuk pakai rotan,” lanjut UBN.
UBN bersyukur, para pejuang di Gaza tidak sedikitpun keinginan untuk bernegoisasi. Padahal berbagai iming-iming sudah berkali-kali dilancarkan AS dan Israel. Tetapi Gaza tidak tergiur.
“Kalau Gaza mau begitu (negoisasi), maka (Gaza) sudah dibuat seperti Singapura atau Hong Kong,” kata UBN.
Menurut UBN, konsisten penjuang Gaza dalam jihad fisabilillah merupakan manifestasi dari kuatnya tauhid. Ketika tauhid goyah, maka tidak ada lagi kemerdekaan Gaza.
“Hancur sudah idealisme, tergadaikan. Ini yang paling bahaya, kalau Allah sudah tidak lagi menjadi pusat kebutuhan, hancur sudah,” ujar UBN.*