Kunci bagi mereka yang mencari cinta Allah

Jangan beri yang sisa untuk islam

Oleh KH Bachtiar Nasir

Kata kunci ketenangan adalah menyenangi semua takdir yang Allah beri kepada kita. Itu yang harus selalu kita pegang.

Selalulah meminta ampun kepada Allah, agar hidup ini ringan. Seperti yang telah Allah serukan kepada kita di Surah Ali Imran ayat 133:

وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ١٣٣

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”_ (QS. Ali Imran [3] ayat 133).

Mari, mudahkan hidup dengan perbanyak istighfar. Kalau kita sudah mendapat rahmat dan maghfiroh Allah, seakan-akan apa yang kita butuhkan sudah terpenuhi.

Misalnya, kita sakit membutuhkan rahmat Allah agar sembuh dan kita tetap sabar. Kita maksiat pun membutuhkan rahmat Allah agar keluar dari situ,  cepat berhenti dan putar haluan.

Kalau ada bonus-bonus yang kita harapkan dalam hidup adalah kemujuran. Kemujuran kita sebetulnya dari keberkahan yang Allah berikan. Di atas ampunan dan rahmat, ada berkah Allah Subhana wa Taala.

Jangan lupa target hidup kita adalah: jangan sampai zikir kita berkurang. Jangan sampai kebaikan kita kepada orang lain tidak mendapatkan ridho Allah.

Selalulah memohon agar dicintai Allah:

اللَّهُمَّإِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ

Allahummainni as`aluka hubbaka

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu.”

Mencari teman yang mencintai Allah

Kenapa kita butuh teman yang mencintai Allah? Umumnya orang-orang yang mencintai Allah, dia akan menjadi asing di antara sekitarnya. Obrolan tidak nyambung karena visi misi sudah berbeda, tidak duniawi terus.

Orang-orang yang sudah mencintai Allah, mereka akan saling mengingatkan shalat lima waktu, shalat tahajud, dan amalan kebaikan lainnya.

Orang-orang yang mencari cinta dan ridho Allah seperti orang asing, yang kadang-kadang membuat orang sekitaran tidak menyukainya. Dia akan mengingatkan shalat, misalnya.

Sembunyikan amal kebaikan:

Lihat Surah As-Sajadah ayat 17:

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۝١٧

Tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka berupa (macam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka kerjakan.

Salah satu menyembunyikan amalan, lihat Surah As-Sajadah ayat 16:

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۝١٦

Lambung (tubuh) mereka jauh dari tempat tidur (untuk salat malam) seraya berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut (akan siksa-Nya) dan penuh harap (akan rahmat-Nya) dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

Poin menyembunyikan amalan dari ayat 16 Surah As-Sajadah:

1. Bangun malam untuk salat malam.

2. Berdoa kepada Allah dengan rasa takut (akan siksa-Nya) dan penuh harap.

3. Menginfakkan sebagian dari rezeki.

 

 

 

Facebook
WhatsApp
Threads
X
Telegram
Print
Picture of KH Bachtiar Nasir

KH Bachtiar Nasir

Ulama, Pemikir, dan Penggerak Dakwah Islam

Artikel Terbaru