Meluruskan Niat

Jangan beri yang sisa untuk islam

Oleh KH Bachtiar Nasir

Seperti kita tahu, kelak surga atau neraka menjadi tujuan utama kita semua. Kelak kita akan dibangkitkan sesuai dengan niat kita masing-masing.

Dari hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiallahu Anha:

إنما يبعث الناس على نياتهم

“Sesungguhnya manusia dibangkitkan pada hari kiamat sesuai dengan niat-niat mereka.”

Berpuasa bukan hanya dengan bacaan niat saja setiap malam. Tetapi juga ditambah dengan niat-niat lain sebagai nilai tambah ibadah kita. Tambahkan niat Imanan wa ihtisaban (dengan iman dan mengharap pahala).

Dalam konteks puasa Ramadhan,  berpuasa dengan keyakinan teguh pada Allah dan dengan harapan penuh untuk mendapatkan pahala dari-Nya, sehingga dosa-dosa yang telah lalu diampuni.

Tentang lurusnya niat ini bukan perkara remeh, sebab kelak kita akan dibangkitkan dari kubur sesuai dengan niat kita.

Dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, dari Aisyah Radhiallahu Anha:

عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «يَغزُو جَيْشٌ الكَعْبَةَ فإذا كانوا بِبَيْدَاءَ من الأرضِ يُخْسَفُ بأَوَّلِهِم وَآخِرِهِم قالت: قلتُ: يا رسول الله، كيف يخسف بأولهم وآخرهم وفيهم أَسْوَاقُهُم وَمَنْ ليس منهم؟! قال: «يخسف بأولهم وآخرهم ثم يُبْعَثُونَ على نِيَّاتِهِم»

Dari Aisyah Radhiallahu Anha, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Ada satu pasukan hendak menyerang Ka’bah, tatkala mereka berada di Baidaa’ (tanah yang lapang) mereka dibenamkan (seluruhnya ke dalam perut bumi) dari awal pasukan hingga yang paling akhir dari mereka.” Dia (Aisyah) berkata, Saya bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dibenamkan dari awal hingga paling akhir dari mereka, padahal di dalamnya ada orang-orang pasar (orang awam yang tak ada sangkut pautnya) dan ada yang bukan dari mereka?” Beliau menjawab, “Mereka dibenamkan dari awal hingga akhir, kemudian mereka dibangkitkan berdasarkan niat-niat mereka.” (HR Bukhari)

Penjelasan hadits tersebut, Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam mengabarkan tentang pasukan besar yang bakal menyerang Ka’bah. Hingga saat mereka berada di gurun lapang yang luas, bumi pun terbelah menenggelamkan mereka.

Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahu Anha bertanya mengenai orang-orang yang bersama mereka hanya ingin berjual-beli atau berdagang, tidak berniat buruk turut menyerang Ka’bah. Bersama mereka juga ada orang-orang yang ikut tanpa tahu rencana pasukan. Nabi mengatakan, bahwa mereka semua akan turut dibenamkan karena berada bersama pasukan itu. Dan mereka akan dibangkitkan di akhirat, saat hari perhitungan sesuai niatnya. Masing-masing akan diperlakukan sesuai dengan tujuannya; baik dan buruknya.

Di antara pasukan itu, niatnya berbeda-beda. Mereka yang ada di pasukan itu, yang karena terpaksa ikut, ada yang akan ke pasar (jual beli). Kelak mereka dibangkitkan sesuai dengan niatnya masing-masing.

Begitulah pentingnya niat yang lurus. Meski berada di dalam pasukan yang akan menyerang Ka’bah, akan dilihat bagaimana niat masing-masing di antara mereka. Masih ada ampunan Allah bila mereka berada di situ bukan karena ingin ikut menyerang Ka’bah m

Ada hadits lain mengenai pentingnya niat.

Dari Abu Hurairah dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 “Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam Qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1768 dan Muslim: 1268).

Mari, di sepuluh hari kedua Ramadhan ini kita betulkan dan luruskan niat kita, dan semata-mata hanya untuk Allah Subhana Wa Taala.

(*)

Facebook
WhatsApp
Threads
X
Telegram
Print
Picture of KH Bachtiar Nasir

KH Bachtiar Nasir

Ulama, Pemikir, dan Penggerak Dakwah Islam

Artikel Terbaru